Budidaya
Ikan : Teknik Pembesaran Ikan Di Keramba Jaring Apung
Pemeliharaan
ikan-ikan laut di keramba jaring apung yang dimulai dari benih berukuran
relatif kecil, memerlukan beberapa tahapan. Tahapan ini antara lain berguna
untuk menghindari tingkat moralitas (kematian) yang biasanya tinggi. Berikut
ini tahapan-tahapan yang harus diperhatikan yaitu:
Padat
penebaran benih ikan di KJA adalah 300-500 ekor per keramba atau 80 ekor/m3.
Kemudian setelah masa pemeliharaan 1,5-2 bulan, tingkat kepadatan dikurangi
menjadi 150 ekor per keramba dan dipertahankan mancapai 2-3 bulan. Untuk ukuran
pakan pada tahapan ini disesuaikan dengan lebar bukaan mulut ikan.
Penggelondongan
Stetelah
2-3 bulan pendenderan, benih ikan akan mencapai bobot 20 g- 40 g per ekor.
Karena itu, benih dapat di pindahkan ke dalam keramba penggelondongan yang
disiapkan.
Pada tahap
ini, ikan-ikan karnivora diberi pakan berupa ikan rucah segar yang dipotong
atau dicacah kecil-kecil sesuai dengan
lebar bukaan mulut ikan. Untuk ikan selain karnivora diberika pelet yang
mengandung protein minimal 20%.
Pembesaran
Pada saat
ini ikan dipindahkan ke keramba pembesaran. Pada tahapan ini juga ikan-ikan
karnivora, pakan yang diberikan berupa ikan-ikan rucah segar atau pelet basah
dan pelet kering.
Pada
tahapan pembesaran ini, juga dapat ditambahkan vitamin yang diberikan seminggu
sekali dengan cara dicampurkan pada pakan.
Perawatan
keramba jaring apung
Keramba
Jaring Apung (KJA) perlu dirawat dengan baik sehingga ngedukung usaha
peningkatan produksi. Mata jaring yang kecil akan memudahkan organisme kecil
menempel di jaring dan akan menghambat pertukaran air. Untuk mengatasinya, keramba harus diganti. Biasanya jaring
keramba berukuran mata jaring kecil (1 inci), membutuhkan waktu ganti 2 minggu
, sedangkan yang 2 inci, membutuhkan waktu ganti antara 3-4 minggu.
Pertumbuhan
dan konversi pakan
Pengetahuan
dasar yang sangat dibutuhkan bagi pelaksanaan budidaya ikan dalam hubungannya
dengan hasil data pertumbuhan. Laju pertumbuhan merupakan peningkatan dalam
satuan panjang atau bobot per unit waktu. Data pertumbuhan yang umum dipakai
untuk perhitungan yaitu bobot. Hal ini dimaklumi karena hasil panen dan pemasaran
dinyatakan dalam bobot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar